Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. (Lukas 2:11)
Pengumuman malaikat ini sedang menerangkan bahwa, “Hari ini dunia sedang hidup dengan sistem yang baru.” Itu menjamin bahwa jika kita mengakui Dia, percaya Dia dan hidup sebagai anakNya, maka kita dapat hidup dalam keadaan dunia seperti apapun dengan sistemnya Tuhan. Daniel telah membuktikannya, sampai tiga kali pergantian raja Babel, Daniel tetap dipakai. Alkitab membuktikan bahwa kita bisa hidup di dunia dengan sistem Kerajaan Allah. Banyak orang Kristen hidupnya terpuruk karena tidak mengganti sistemnya. Kita hanya mengaku Kristen, tapi cara kita mengatur hidup mengikuti sistem dunia.
Terjadinya perbedaan perspektif, membuat terciptanya argumentasi. Perspektif yang berbeda disebabkan oleh banyak faktor. Kita bisa kaya dengan pengetahuan umum, tapi kita miskin pengetahuan rohani. Akhirnya akal atau intelektual kita mendominasi kehidupan kita.
Kenapa orang mudah terhasut? Karena pikiran mereka tidak mampu menghasilkan perspektif pribadi. Jika kita kurang pengetahuan, kurang pewahyuan dari firman Allah, maka kita akan mudah terhasut. Jika kita tidak memiliki perspektif pribadi, maka perspektif orang lain yang akan diadopsi. Yang lebih mencemaskan lagi adalah ketika kita berbeda perspektif dengan Tuhan. Ketika kita berbeda perspektif dengan Tuhan, maka besar kemungkinan kita akan lebih menyalahkan Tuhan dibandingkan kita introspeksi diri. Semua pengertian ini penting sebab waktu kita bangun pagi alam bawa sadar kita memunculkan banyak hal bagi kita, itulah sistem kepercayaan (Believe system).
Jika kita bangun pagi, semua masalah, beban berat yang belum terselesaikan akan muncul. Kemudian perspektif kita berkata; “Tuhan tidak jawab doa saya”. Jika kita mengakui perspektif alam bawah sadar ini, maka seluruh sel dalam tubuh kita akan mengikuti apa yang kita percaya. Dimulai dari memahami pribadi Tuhan supaya kita tidak salah perspektif. Di taman Eden Tuhan tidak beri penghukuman untuk Adam, tapi Tuhan beri konsekuensinya kepada Adam. Adam melanggar perintah Tuhan, konsekuensinya Adam harus keluar dari taman Eden. Generasi ketiga dari Adam; Henokh berjalan dengan Tuhan dan dia tidak mati (Kej.5:24)). Apa yang membuat Henokh bisa seperti itu? Henokh tidak hidup di taman Eden, tapi Henokh mendengar dari Adam (kakeknya) yang berjalan dengan Tuhan. Perspektif Henokh tersimpan di alam bawah sadarnya. Jadi penting untuk membangun perspektif yang benar dan yang tersimpan di alam bawah sadar kita. Supaya waktu kita bangun pagi, kita tidak salahkan Tuhan atas setiap persoalan hidup yang kita hadapi. Jika kita tidak mengerti maksud Tuhan kemungkinan besar kita akan menyalahkan Dia. Alkitab mengajarkan bahwa Allah berhubungan dengan manusia dengan cara yang berbeda-beda dan dalam waktu yang berbeda-beda. Allah kita adalah Allah yang turun di arena. Dia tidak hanya duduk dan menonton, lalu jika kita salah, kita dihukum. Waktu Adam keluar dari Eden, Tuhan juga keluar dari Eden. Tuhan datang kepada Adam, Tuhan datang kepada keturunannya. Dalam keadaan itu seringkali Tuhan mengambil langkah-langkah drastis untuk mencegah dosa tidak lebih berkuasa. Adam dan Hawa punya anak: Kain dan Habel. Kemudian Kain membunuh Habel. Kita harus tahu dari mana manusia punya pengertian dan pengetahuan untuk membunuh? ‘Ular’ itu adalah manifestasi dari malaikat yang dibuang itu. Merekalah yang menginspirasikan manusia untuk membunuh dan melakukan segala macam kejahatan.
II Korintus 3:7-9 7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian 8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! 9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
Paulus sedang menjelaskan bahwa pada waktu itu umat Allah atau Israel hanya dapat mendekati Allah melalui satu sistem korban bakaran dan seorang imam. Dari zaman Musa sampai Yohanes pembaptis hukum Taurat mengatur hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Ketika Yesus datang ke bumi Dia membawa satu zaman baru atau sistem yang baru. Yesus tidak menghapus hukum Taurat, tapi Yesus menggenapinya (Mat.5:17). Semua kita tidak dapat melakukan hukum Taurat, sebab dikatakan bahwa hukum Taurat diberikan supaya manusia tahu bahwa dia berdosa. Analoginya: Ketika kamu melanggar rambu-rambu lalulintas, akhirnya kamu ditahan dan ditilang. Kemudian Yesus datang membayar tilangnya dan kamu bebas. Apakah dengan demikian kamu akan tetap melanggar rambu-rambu lalulintas, karena ada yang setia membayar? Jika kamu waras maka kamu tidak akan berlaku demikian. Sebaliknya kamu akan mulai berpikir dan memperhatikan rambu-rambu, mulai berhati-hati di jalan, dsb. Apa yang Yesus lakukan ini bukan surat izin untuk kita melakukan dosa.
Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia
Ayat ini menjelaskan bahwa dosa masih tetap ada tapi dosa tidak lagi menguasai kita, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tapi di bawah kasih karunia. Inilah yang disebut dengan zaman baru. Semua orang percaya yang menerima Yesus sebagai Tuhan masuk dalam zaman ini.
I Korintus 1:4 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
Galatia 3:24-25 24Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 25Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
Roma 5:1-2 1Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Jadi semua yang kita hidupi (ke gereja, menaruh persembahan, dll) sama sekali tidak mengandung unsur paksaan, melainkan dengan pengertian. Definisi umum ‘kasih karunia’ adalah kemurahan tanpa pamrih. Artinya Allah telah memutuskan melakukan berbagai hal untuk keuntungan kita. Tanpa melihat apakah kita layak untuk menerimanya atau tidak. Tuhan tidak pernah putus asa dengan perilaku kita, berapa pun banyaknya dosa yang telah kita perbuat.
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Apa isinya kasih karunia? Keselamatan, pengampunan dosa, dan hidup yang kekal.
I Petrus 2:24 …. supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
II Korintus 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Galatia 1:4 yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.
II Petrus 1:2-4 2Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. 3Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 4Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Jadi hidup kudus bukan standart, tapi buah dari pengenalan dan hubungan kita dengan Tuhan. Dari ayat ini kita dapat melihat isi kasih karunia yaitu: Kemakmuran, kelepasan, kebenaran dan semua yang kita perlu dalam hidup yang saleh. The Message: Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup yang menyenangkan Tuhan. Telah menjadi satu keajaiban yang dibukakan bagi kita. Panggilan terbaik yang pernah kita terima adalah menjadi serupa dengan Yesus Kristus.
Penting untuk kita mengerti bahwa kasih karunia tidak cukup bagi kita untuk terima keselamatan dan semua yang akan kita dapatkan tadi, sampai kita melatih iman kita.
Roma 5:2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Hanya melalui iman, bukan hidup baik atau perbuatan baik. Semua ketaatan kita tidak dapat memotifasi Tuhan. Ketaatan dan perbuatan baik kita adalah respons kita mengasihi Tuhan.
Efesus 2:7-8 7supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. 8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, …
Galatia 3:2-4 2Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? 3Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? 4Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!
Galatia 5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Kristus adalah batu penjuru yang telah dibuang oleh kita. Sekarang waktu kita menerima Yesus, kita sedang menerima batu itu. Jadi di luar Yesus kita tidak dapat membangun apapun.
Titus 2:11-12 11Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. 12Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.