top of page

CHRIS MANUSAMA

dari MUSISI menjadi GEMBALA

Chris Manuel Manusama lahir di Subang, 25 Desember 1952, bersama istrinya Yoty Manusama, menikah pada tanggal 5 Oktober 1985 dan memiliki dua orang anak yaitu Yehuda Manuel Manusama dan Debora Christy Manusama serta seorang cucu yaitu Jerome Imanuel Carl Sinaga-Manusama. Beliau bersama istri sekarang berdomisili di Taman Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

​

Chris sewaktu muda adalah seorang musisi yang dikenal dengan lagu "Kidung" yang memiliki lirik yang dalam dan sangat kuat. Pada tahun 1978 lagu Kidung memenangkan Kompetisi Penulisan Lagu oleh Radio Prambors dinyanyikan oleh Chrisye yang juga menjadi 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone Indonesia pada waktu itu. Pada pertengahan tahun 1980-an, Chris berjumpa dengan Yesus yang mengubahkan seluruh kehidupannya, dia memutuskan untuk meninggalkan industri musik sekuler dan mulai untuk melayani Tuhan dengan bernyanyi dari gereja ke gereja.

​

Saat ini beliau menggembalakan GBI ROCK Ambon dengan visi "Penetrasi Kota dan Edukasi Negeri" dengan sasaran pulau-pulau, kaum Kedar, dan Generasi. Beliau bergerak melalui pengajaran Pujian Penyembahan yang luar biasa untuk melayani jemaat di Ambon. Awal pelayanan di Ambon tahun 1994 sebagai Youth Pastor lalu kemudian diangkat sebagai wakil gembala dan kemudian ditahbiskan sebagai Gembala Jemaat pada tahun 1997 sampai sekarang.

​

seorang bapa bagi banyak orang

Pada tahun 1994 Chris melayani sebagai Youth Pastor di Gereja Bethany Ambon (sekarang GBI ROCK Ambon) dengan mulai melakukan pergerakan di Kampus dengan sebutan Campus Ministry. Chris membangkitkan beberapa orang anak muda yang dibapainya, hingga sekarang telah memimpin bersama-sama dengannya menggembalakan gereja lokal. Chris dikenal sebagai seorang bapa yang memberikan banyak sekali cerita dan teladan hidup bagi orang-orang yang dipimpinnya. Karakternya yang ramah dan ceria, seorang musisi ini kemudian dikenal sebagai seorang bapa yang dekat di hati orang-orang yang dipimpinnya.

​

Chris bukan hanya berkata-kata, melainkan seorang bapa yang menunjukan dengan tindakan bagaimana cara hidup yang benar, berani jujur apa adanya, seorang yang rendah hati dan mau terus belajar. Seorang bapa dan seorang pemimpin yang sekarang ini telah memberi pengaruh yang sangat besar bagi banyak orang, khususnya bagi orang-orang Ambon.

kenapa pujian penyembahan?

Pada tahun 1999 Kota Ambon dilanda dengan sebuah kejadian yang sungguh-sungguh memilukan hati banyak orang, atas dasar dan alasan agama, Ambon yang dulunya manis dihantam dengan sebuah kerusuhan hebat yang memakan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan di setiap sudut kota. Chris yang saat itu menggembalakan jemaat di Ambon turut melihat dan merasakan bagaimana kota dimana dia menyembah dihancurkan oleh kejadian tersebut. "Orang Ambon adalah orang yang suka dan senang bernyanyi, setiap minggu ada nyanyian di gereja-gereja di Ambon, tetapi mereka hanyalah bernyanyi, mereka belum memuji", kata Chris dalam salah satu khotbahnya. Menurutnya bernyanyi belumlah memuji atau menyembah. Pertama kali Chris mendapat visi dari Tuhan tentang penyembahan adalah ketika sedang rusuh, bom dimana-mana, suara tembakan sini sana, dan disaat itu dia dan jemaat sedang kebaktian. Pada saat mereka sedang bernyanyi sebuah lagu lama "ya Tuhan tiap jam", mereka diliputi hadirat Tuhan yang begitu kuat, saat setiap kata dalam lirik tersebut begitu mahal untuk diucapkan, ada yang menangis, ada yang tersungkur, tanpa seorangpun yang mengkomando hal tersebut. Disaat itulah Chris seperti mendengar suara Tuhan bahwa Tuhan merindukan suatu penyembahan yang tulus seperti ini.

​

Dalam Kisah Para Rasul 15:16 dikatakan, "Kemudian Aku akan kembali dan membangun Pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan Kuteguhkan." Kerinduan terdalam hati Tuhan di akhir zaman ini adalah Dia ingin mengembalikan suatu hubungan yang intim dengan umatNya. Pondok Daud adalah tabernakel Daud yang dibangun oleh Daud, dimana Daud mengganti korban bakaran dengan korban pujian. Sungguh mengejutkan! Tuhan tidak mengatakan bahwa Dia ingin membangun kembali tabernakel Musa, tetapi Dia ingin membangun kembali Tabernakel Daud. Tabernakel Daud hanya ada tenda dan Tabut Tuhan, Daud memanggil seluruh bangsa, siapapun datang untuk menyembah Tuhan. Dalam salah satu mazmurnya Daud berkata, "Sebab Engkau tidak berkenan dengan korban sembelihan; sekiranya kupersembahan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."

Tuhan merindukan hal ini, Dia merindukan hati kita yang terpaut padanya, hati yang sungguh-sungguh mencari Dia.

​

Hal inilah yang membuat Chris sangat terobsesi dengan Pujian Penyembahan, dia mengarahkan seluruh jemaat yang dipimpinnya untuk jangan pernah berhenti menyembah Tuhan. Dalam 10 tahun terakhir hampir seluruh khotbah dan pengajarannya diarahkan ke pujian penyembahan, kini Chris sedang memberkati tubuh Kristus yang ada di Indonesia melalui pengajaran pujian penyembahan yang sangat begitu memberkati banyak orang. Chris sekarang telah dipercaya sebagai seorang pengajar pujian penyembahan yang progresif dengan pengajarannya, dia mengajar bukan hanya digereja, tetapi dalam konferensi-konferensi, dalam seminar-seminar tentang pujian penyembahan lainnya.

​

​

bottom of page