top of page

"All SCRIPTURE is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness, that the man of God my be COMPLETE, thoroughly equipped for every good work". (2 Timothy 3:16-17 NKJV)

  • Gambar penulisChris Manusama

Alasan Dasar Hidup Orang Percaya

Diperbarui: 22 Mei 2018



Salah satu tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah supaya Dia menikmati hubungan dengan manusia sebagai ciptaan-Nya. Seperti suami istri yang baru menikah dan merindukan punya anak. Itulah kerinduan Tuhan yaitu menikmati kita umat pilihan-Nya. Sebab itu penyembahan bicara tentang hubungan intim dengan Tuhan. Jika kita hanya menjadi gereja yang kuat dari sisi jumlah jemaat namun dasarnya tidak kuat, maka itu adalah keberhasilan yang palsu.

Apa bedanya dilahirkan kembali dengan mengikuti aturan agama?

Lihat gambar Tabernakel Musa!



Di sini kita akan lihat segala kemegahannya. Jika saudara ikuti seluruh PL (Perjanjian Lama), kemah suci ini tidak dapat mengubah orang Israel. Mereka tetap berdosa, dan mati di padang gurun. Artinya hal-hal yang dari luar (eksterior) tidak dapat mengubah seseorang dari dalam. Alkitab mengajarkan bahwa tingkah laku dan karakter seseorang muncul dari hatinya.

Kekristenan yang kita bangun adalah kekristenan yang dari dalam (Kekristenan yang hatinya diubahkan). Hukum perjanjian lama tidak dapat mengatasi motivasi-motivasi kehidupan kita. Sebab hukum hanya bisa mengatakan ‘jangan, jangan dan haruslah…’. Sejarah membuktikan bahwa kita tidak dapat mengubah seseorang hanya dengan peraturan-peraturan. Sebagai contoh: Kita banyak diajar dari rumah, namun kita tetap memberontak dan melawan aturan-aturan. Hal ini karena kita tidak hanya membutuhkan apa yang diajarkan, tapi kita butuh sesuatu yang mengubah dari dalam.


Kita harus bisa menjadi orang yang dapat membuktikan bahwa hukum itu bukan dari luar tapi dari dalam. Bahkan seringkali gereja juga menggunakan tekanan-tekanan dari luar supaya orang-orang tidak melakukan dosa. Akhirnya banyak orang yang jadi Kristen hanya di hari Minggu, setelah itu mereka hidup sembarangan lagi. Theologia yang punya hubungan benang merah dengan PB (Perjanjian Baru) adalah tentang Bait Suci. Sebab itu Paulus menulis,

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1 Korintus  6:19
Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (Yeremia 31:33)

Jadi setiap orang yang mengaku Kristen harus punya pengalaman jumpa dengan Tuhan. Yeremia sedang mengatakan bahwa ada sesuatu yang akan ditanam di dalam hati seseorang.  Sebab sekalipun Musa yang berbicara Israel tidak juga berubah. Hal ini karena hukum itu hanya tertulis di batu, belum di hati mereka. Bagi kita yang hidup di zaman perjanjian baru, kita ditebus dengan darah Yesus. Jika kita benar maka hal itu akan menjadi pengalaman rohani, bukan sekedar informasi. Dan ketika kita dilahirkan kembali, maka ada satu sifat dasar yang baru, yang ditaruh di dalam kita. Orang di sekitar kita akan melihat kita seperti tanda ajaib. Sebab sifat dasar yang baru itu mendesak kita untuk melakukan yang benar.


Keselamatan bukanlah sesuatu yang diajarkan, tapi sesuatu yang dilahirkan dari dalam. Sebab itu mari kita definisi ulang tentang kekristenan kita. Waktu kita dibaptis pastikan bahwa hal itu bukan karena disuruh atau terpaksa, tapi karena kita mengerti benar kenapa kita dibaptis. Ketika kita bernyanyi lagu-lagu gereja, apakah hal itu menandakan kita adalah orang Kristen yang sungguh-sungguh? Sifat dasar yang Yesus taruh di dalam kita akan mendorong kita untuk memiliki kecenderungan datang kepada Tuhan. Lahir baru terjadi supaya kita mendapatkan sifat dasar yang baru. Dengan demikian kita akan hidup dengan cerita yang baru.

“Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (Ibrani 8:10)

‘Kemuliaan’ berasal dari kata ‘kaboth’ yang artinya bobot dan kualitas. Jika benar kita membawa kemuliaan Tuhan, itu artinya kita sedang membawa kualitas. Sebab jika seseorang tidak lahir baru, dia tidak punya sifat dasar yang dijanjikan. Jika kita punya kualitas, maka kita tidak akan bekerja asal-asalan, kita tidak akan berbohong, dsb.

Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.” (Ibrani 8:12)

Kita tidak dapat menjadikan seseorang Kristen hanya dengan mengajarinya. Kehidupan tidak dapat diciptakan dengan tindakan mengajar, tapi kehidupan itu dilahirkan. Jadi yang penting adalah semua kita harus memulai dari kehidupan (bukan hanya pengajaran). Penyembahan adalah hasil hubungan kita dengan Tuhan atau respons kita kepada Tuhan. Kita menyembah Allah yang hidup, sebab itu jika hidup kita masih biasa-biasa, kita perlu bertanya, “Kenapa?” Jangan-jangan hukum itu belum tertulis di hati kita.

Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. (Keluaran 25:8)

Lihat gambar Kemah Suci (Tabernakel): Jika kita tidak menjadi tempat kudus, berarti Tuhan tidak berdiam di dalam kita. Uji lagi kekristenan kita, apa yang membuat kita bertahun-tahun terus seperti ini?

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1 Korintus  3:16)

Bayangkan bahwa Raja segala raja, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini mau tinggal di dalam kita. Jika Tuhan tinggal di dalam kita, maka Dia akan bertanggung jawab untuk menjaga rumah-Nya tetap indah. Di tengah padang gurun yang tandus dan gersang, tiba-tiba Tuhan menyuruh membuat satu bangunan yang luar biasa. Sebenarnya Tuhan mau bilang bahwa kita  (orang percaya) hidup di padang gurun yang jelek dan penuh dosa, namun kita harus tetap indah dan luar biasa. Bahan-bahan yang dipakai pun bukanlah bahan-bahan yang mudah ditemukan. Artinya hidup mustahil itu normal bagi kita jika kita percaya.


Keluaran 27:9-15, Ayat ini memiliki pengertian bahwa kita ini adalah tiang kayu yang tidak ditancapkan langsung ke tanah. Sebab tanah sudah terkutuk. Tapi tiang kayu (kita) yang dialas oleh tembaga (penebusan) dan perak (anugerah).  Jadi jika kita masih tetap berbuat dosa dengan sengaja, artinya kita belum Kristen, karena ada penebusan dan anugerah. Halaman selalu penuh dengan suara pemberesan dosa, suara binatang dipotong dan dibakar. Ada Kristen yang hanya sampai di situ (halaman), tidak mau lebih dalam lagi. Masuk lebih dalam lagi, ada ‘ruang kudus’, di situ ada ‘tirai’. Artinya ada seleksi, tidak semua orang bisa masuk. Di ruang kudus ini ada ‘kaki dian’, ‘meja roti’ dan ‘mezbah dupa’. Masuk lebih dalam lagi ada tirai yang memisahkan ‘ruang maha kudus’. Di sini hanya imam besar yang boleh masuk satu tahun satu kali. Di sinilah terdapat Tabut perjanjian. Di ruang ini imam besar masuk membawa darah dan api. Api bicara tentang gelora, hubungan keintiman dengan Tuhan. Darah itu yang membuat kita boleh masuk, itulah penebusan. Nama tempatnya diterjemahkan ‘Shekinah’ yang artinya wajah. Imam besar masuk ke ruang maha kudus dan mendengar suara Tuhan secara audibel. Semua kita harus mengalami hal ini di dalam pujian dan penyembahan. Waktu di halaman imam-imam sudah merasakan Tuhan. Tapi di ruang maha kudus imam besar tidak hanya merasa, tapi dia mendengar dan melihat wajah Allah. Jalan masuk ke ruang maha kudus, jalan masuk ke tahkta Allah adalah darah Anak Domba Allah. Jadi darah Yesus yang membawa kita masuk, bukan penyembahan kita. Penyembahan adalah hadiah yang kita bawa kepada Tuhan. Sebab setiap orang tidak boleh menghadap raja dengan tangan hampa. Jadi kalau penyembahan kita cacat, artinya hadiah kita jelek untuk Tuhan. Sebab itu mari berikan yang terbaik untuk Tuhan.

Seorang iman besar yang masuk ke ruang maha kudus akan keluar sebagai nabi untuk menyampaikan apa yang dia dengar dari Tuhan. Ini juga yang harusnya terjadi atas kita, dimana setiap kita harus punya suara kenabian untuk keluarga, sahabat, rekan kerja dan orang lain yang ada di sekitar kita.


Kesempurnaan tertinggi dari manusia adalah kesatuan dengan Tuhan dalam cinta yang menghanguskan. Itulah satu takdir yang begitu tinggi, begitu murni sampai jauh dari pemikiran manusia. Jika benar Yesus di dalam kita, jika kita benar-benar lahir baru, jalan menuju hadiratNya itu menjadi kesukaan setiap orang tebusan. Secara alamiah itulah habitat kita. Amin.

4 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page