top of page

our story

Visi Allah untuk Ambon

Di awal tahun 1992, sekelompok orang percaya di kota Ambon menangkap visi Allah untuk menjadi berkat bagi kota Ambon dan provinsi Maluku. Demi terwujudnya visi tersebut, pada bulan Oktober 1992 diutuslah dua hamba Tuhan yaitu, Pdt. Jefferson Hans dari Surabaya dan Pdt. Ir. Timotius Arifin dari Denpasar-Bali ke Ambon. Pada tanggal 15 November 1992 di Lantai II Gedung Bellyas Jalan Sultan Hairun Ambon, Allah membuat sejarah baru dengan lahirnya jemaat ini yang dulu berdiri dengan nama Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Bethany Ambon. Jumlah jemaat yang terus bertambah membuat seluruh kegiatan ibadah dipindahkan ke Gedung Bank Rakyat Indonesia Cabang Ambon (Lantai III) dengan jumlah jemaat saat itu kurang lebih lima ratus orang. Tepat pada tanggal 10 Desember 1994 ditahbiskan Gedung Ibadah yang baru yang dinamakan "House of My Glory", dimana jumlah jemaat terus semakin bertambah.  

Perjalanan melewati Api

Pada tahun 1999 kota Ambon mengalami suatu kejadian yang mengubah seluruh kehidupan yang ada didalamnya, yaitu kerusuhan yang melibatkan kelompok agama yang ada di Ambon. Kejadian ini memakan habis seluruh kehidupan sosial kota Ambon yang manis, gedung-gedung terbakar, rumah-rumah rata dengan tanah, api dimana-mana, seolah-olah tak ada lagi harapan untuk bangkit. Hal ini turut berdampak bagi jemaat ROCK Ambon, dimana membuat setiap jemaat kesulitan untuk dapat berkumpul dan beribadah. Pdt. Chris Manusama yang saat itu menggembalakan Jemaat ROCK Ambon tetap mengadakan kebaktian minggu di House of My Glory sekalipun kondisi belum kondusif, hal ini karena beliau melihat semangat jemaat yang ingin terus beribadah. Pujian Penyembahan tetap dinaikan bagi Allah ditengah-tengah suara bom dan tembakan yang terus berkumandang ditengah kota. Sebuah komitmen dari jemaat untuk tetap menyembah Tuhan sekalipun dalam kendisi dan keadaan yang tidak nyaman, bahkan mempertaruhkan nyawa mereka demi datang bersekutu dan menyembah Tuhan bersama-sama.

 

Puji Tuhan setelah lima tahun kerusuhan berlangsung, pada tahun 2004 keadaan mulai stabil dan kondusif, Tuhan memulihkan keadaan kota Ambon. Sejak saat itu Pdt. Chris Manusama terobsesi dengan pujian penyembahan, dimana beliau terus menerus mengajar mengenai hal ini kapada jemaat. Visi tentang pujian penyembahan Tuhan berikan kepada beliau pada saat kerusuhan sedang terjadi dan jemaat tetap menyembah dalam keadaan tersebut. Tuhan menambahkan jumlah jemaat semakin hari semakin banyak. Tepat pada tanggal 8 Oktober 2015, lantai 2 dan balkon Gedung House of My Glory terbakar, hal ini sangat mengejutkan bagi setiap jemaat, gedung tempat beribadah terbakar habis oleh api hanya dalam waktu kurang dari 4 jam. Kami menangis, dan berusaha mendengar Tuhan apa yang ingin Dia sampaikan lewat kondisi ini. Jemaat semua berkumpul untuk bekerja membersihkan reruntuhan gedung, dalam suasana yang sangat memilukan, tetapi kami menguatkan kepercayaan kami dan terus memandang Tuhan.

Dari Hebron ke Sion

Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana kita, dan cara Tuhan bukanlah cara kita, Tuhan rindu agar setiap kita melakukan kehendakNya dengan caraNya. Inilah suara Tuhan bagi jemaat ROCK Ambon selepas kejadian terbakarnya House of My Glory. Kebaktian minggu kini dilangsungkan di Convention Hall Maluku City Mall dengan jumlah kehadiran rata-rata tiap minggu kurang lebih tiga ribu jemaat. Sementara itu Gedung ROCK HALL sedang dibangun untuk tempat ibadah yang baru bagi jemaat dengan kapasitas 3000 tempat duduk. Hari ini, ROCK Ambon sedang bergerak ke arah yang lebih besar sesuai dengan tuntunan Tuhan untuk melayani kota, bangsa, dan bangsa-bangsa.

​

GBI ROCK AMBON adalah gereja yang tergabung dalam ROCK MINISTRY dan berada dibawah Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI).

bottom of page